Selasa, 16 Desember 2008

kumpulan2 my puisi

kelamnya malam
sekelam matanya
angin semilir penyejuk raga
tak kenal lelah tak kenal waktu

panas yang terik tak dihiraukannya
hujan yang deras tak dipedulikannya
peluh tubuhnya adalah semangatnya
debu jalanan temannya bekerja

tak terhitung jarak yang telah ia tempuh
tubuhnya yang dullu berisi kini rapuh
tapi dia tetap tegar
sabar dan tak pernah putus asa
meskipun tak punya
tapi dia tetap berusaha
untuk mewujudkan harapannya
harapan untuk melihat dunia

walaupun miskin harta
dia tak pernah lupa pada tuhannya
setiap kali dia berdoa
setiap malam ia meminta
agar impiannya menjadi nyata

"maaf"

bila aku diberi kesempatan lagi
aku ingin mengulang kembali kenangan indah itu
tanpa harus ada yang tersakiti
oleh tajamnya lidahku yang tak bertulang

tapi itu semua hanya hayalan ku saja
aku menyesali atas semua sikap ku padamu
karena telah membuat hatimu terluka
dan akhirnya aku harus kehilangan mu

selama nafasku masih berhembus
dan mataku belum tertutup selamanya
izinkan aku mendapatkan kata maaf darimu
dengan tulus dan ikhlas
agar aku bisa meraih kembali kebahagiaan itu.